apakah anda menyukai blog saya?

RISMA ANGELIZA

RISMA ANGELIZA
RISMA ANGELIZA
Selamat datang di BLOG nya LIZA

Wednesday 11 June 2014

MY WONDERFUL RESEARCH ; Kukang Jawa (Nycticebus javanicus)

Waaaw akhirnya setelah hampir setahun aku tidak menyambangi dunia blogging. Halooooooooooooo...............
Betapa rindunya aku untuk curhat lagi, hehehe lebay ya? *abaikan

Ya setahun ini ga nulis, banyak banget deh pengalaman dan perubahan yang terjadi dalam hidupku lho. Anyway, karena ini tahun-tahun terakhirku di bangku perkuliahan S1. Duh berasa banget tuanya ya? padahal kan masih imut-imut banget gini, hahaha. Banyak banget ketemu sama orang-orang baru, dan ada juga orang-orang yang pergi dalam hidupku. Uuuhhh jomblo lho aku sekarang :( *curcol hehe

Okee mulai aja yaa ceritanya, jadi gini nih ya awal semester 7 bulan agustus 2013 kemarin biasalah ya karena temen-temenku itu emang anak-anak pinter dan rajin mereka udah planning untuk nge-tag dosen pembimbing skripsi, sedangkan gue???? Heloooo, tau banget kan pasti yang udah kenal banget gue kalo gue ini orangnya cuek bebek dan males banget?!! -___-"
Nah karena waktu itu baru beres PL juga sih, ya magang gitu lah ya jadi masih kepikiran sama laporan akhirnya dan tetek bengeknya itu. Trus, gue curhat ke salah satu sahabat karib gue yang kebetulan temen se-geng hihihi. Dia ngasi saran untuk ngambil penelitian dibidang hewan, ya lebih spesifiknya primata. Yang perlu kalian tau adalah sahabat karib gue ini namanya Eka dan dia ikut UKM konservasi fauna di kampus, jadi jelas aja kan kalo dia meng"iming-imingi" gue untuk terjun ke penelitian di bidang fauna.
Gue? Saat itu mahasiswi Biologi semester 7 yang galau mau fokus ke bidang apa, akhirnya ngikut aja. Lantaran apa? Karena tawaran beberapa penelitian dari dosen kebanyakan di laboratorium. Oooh nooooo, sedangkan selama masa kuliah gue 4 semester di Biologi IPB sudah menghabiskan sepanjang hari di lab. Mungkin kalo lab bisa ngomong, dia bakal bilang "gue bosen liat muka lo tiap hari". Kebayang kan jenuhnya kayak apa, kalo harus penelitian akhir pun di lab? :(

akhirnya tanpa pikir panjang gue pun langsung menyetujui, hehe. Dan diperkenalkan lah gue sama mbak Winar salah satu staf dari International Animal Rescue Indonesia, yaa dari situ kami mulai banyak berdiskusi mengenai rencana penelitian yang bakal kami lakukan. Fix, mereka setuju dan dari pertemuan itu muncullah nama bu Wita dosen mata kuliah vertebrata di kampus gue sebagai rekomendasi untuk dosen pembimbing skripsi (ps) 1.
Seneng banget karena dapet 2 dosen pembimbing yang ramah.

Ya seperti biasa persiapan proposal penelitian dan seminar proposal penelitian (kolokium) berjalan lancar. Dengan beberapa koreksi dari kedua pembimbing, akhirnya gue bisa kolokium tanggal 2 januari 2014. *yeeee*


setelah UAS semester ganjil, sekitar tanggal 20an januari 2014 mulai lah saya dengan dunia penelitian.
Dimulai dari nge-camp di daerah Tapos Bogor, gue dan Eka mulai berjuang segigih mungkin untuk menemukan satwa primata endemik dilindungi ini yang statusnya udah masuk kategori "critically endangered"

Bayangin aja dong gue ga pernah ada latarbelakang hiking, tiba-tiba harus keluar malem-malem ke hutan pula, naik-turun gunung tiap harinya. Hal ini yang sangat dikhawatirkan sama mbak Winar, pembimbing 2 gue. "kamu yakin mau penelitian ini?"
"iya mbak"
"alasannya?"
"saya suka jalan-jalan mbak" *jawaban polos gue*
"ini tuh jalan-jalan di hutan, bukan jalan-jalan di Mall", mbak winar meragukan gue karena penampilan gue yang *mungkin* gahul kayak cewe-cewe Mall, hahaha
"saya bisa kok mbak" pertegas gue

 Jujur, awalnya berat banget, bener-bener beraaaaaaaaaaaaaaaaaattttttttttt. Apalagi objek penelitian yang gue cari tak kunjung bertemu huhuhu :(
Bahkan saking pasrahnya nih, gue bilang ke Eka "ka kita ganti jadi kukang rehab aja gimana? mau sampe kapan kita nyari-nyari makhluk yang belum tentu ada ini?"
tapi jawaban Eka menguatkan gue, "tenang Ma, masih ada waktu pasti ketemu kok"
Akhirnya setelah 3 minggu pencarian, ketemu juga si hewan malu-malu ini di daerah lain yang masih di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Senengnyaaaaa lho bukan main :D

Mulailah kami dengan kegiatan monitoring dan pengambilan data. Ternyata duka penelitian saya tidak berhenti sampai disitu. Namanya juga makhluk liar, hewan malu-malu pula pas lagi monitoring sering banget ga ketemunya. Padahal pake alat radio-collar tapi tetep ga ketemu juga sinyalnya. Udah coba keliling2 gunung salak, naik-turun tetep ga ketemu sampe Sang Surya muncul.

Akhirnya curhat lah gue ke pembimbing, beliau keibuan banget jadi suka cerita apapun ke beliau. Meskipun beliau agak meragukan "objek penelitian kalian kan udah dipakein alat harusnya ketemu dong? Kalo ke jurang itu hanya kendala teknis, bisa diatasi. itu bukan kendala untuk penelitian kalian"

Agak jleb sih, berarti intinya beliau minta kami buat ikutin terus tuh objek penelitian meskipun harus ke jurang. " Helooooooo bu, ibu lupa kami ini mahasiswi?", dalem hati agak dongkol sih. *maap yaa bu*

Tapi karena gue ga suka disepelein, dan gue juga orang yang suka tantangan, demi penelitian gue itu gue beranikan turun ke jurang di malem hari dengan alat bantu sekedarnya tali dan senter.
Mungkin yang pernah naik ke Salak tau medannya kayak gimana? Yang gue tau dari cerita para hikers gunung Salak lah medan yang paling sulit diantara semua gunung di Jawa Barat. Dan tau gimana curamnya jurang disana? Oh gue ga bisa berkata-kata, yang jelas saat itu gue cuma bisa banyak-banyak berzikir dan berharap gue bisa balik lagi dengan selamat.
Bener lah dugaan gue, beberapa kali kepleset dan jatuh. Aaaaiiihhhh, bener-bener lebih parah dari wall climbing deh. Tapi Subhanallah senengnya bukan main ketika ketemu sama anak gue itu, Ekar dan Angel nama objek penelitian kami. Rasanya semua keluh kesah gue melewati semua medannya terbayar sudah bisa ngeliat mereka aktif beraktifitas ditempat yang jauh dari jangkauan manusia itu.

Atau kadang ditengah-tengah kami mencari sinyal keberadaan Ekar dan Angel, saking jenuhnya fokus pandangan kami yang awalnya melihat ke atas pepohonan berubah drastis melihat kayu-kayu lapuk yang jatuh ke tanah dan berharap menemukan sesuatu. Dan benar, kami menemukan banyak jamur kuping. Woaaaaa senengnya deh, dan sering juga gue menemukan pakis ya untuk ngisi perut selama digunung. Waaah pokonya survival banget deh. Ditengah rasa kantuk yang bener-bener menggoda, kami sering curhat dengan tim monitoring bahkan becanda sesekali untuk menghilangkan rasa jenuh di kala malam berlalu.

Tim monitoring itu orang-orang yang hebat mereka bisa bekerja dengan profesional meskipun lagi unmood , beda banget sama gue hehehe. Mereka bener-bener pelipur lara disaat kami jenuh, kesel, atau bahkan sedih waktu gue putus *eh curcol hahahaa. Mereka bisa bikin gue ketawa disaat gue lagi nangis. Yang jelas dunia penelitian gue sama mereka bener-bener berwarna, mereka ga hanya sekedar temen tapi juga udah berasa kayak kakak, adik, pacar, orangtua. Ga cuam tempat berkeluh kesah, berbagi cerita, tapi mereka juga sering kasih nasihat. The unforgetable moment pokoknya.
Terima kasih akang-akangku kesayanganku.
love you all <3


*foto2nya nyusul yaa sinyalnya lagi ga bersahabat*